Pelni

Petani Muda Mentimun dari Mamuju yang Tak Pernah Lelah Bertani: Kisah Inspiratif di Balik Tanaman Sederhana

Petani Muda Mentimun dari Mamuju yang Tak Pernah Lelah Bertani: Kisah Inspiratif di Balik Tanaman Sederhana
Petani Muda Mentimun dari Mamuju yang Tak Pernah Lelah Bertani: Kisah Inspiratif di Balik Tanaman Sederhana

JAKARTA – Di balik kesibukan pertanian di pedesaan Mamuju, terdapat sosok inspiratif yang mampu menghadirkan harapan bagi masa depan pertanian Indonesia. Dandi, seorang petani muda asal Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, telah membuktikan bahwa dengan semangat dan ketekunan, tanaman sederhana seperti mentimun dapat menjadi sumber penghidupan yang berkelanjutan. Dikenal dengan nama panggilan Damri, Dandi telah menjalani profesinya sebagai petani selama lima tahun dan menjadi contoh nyata bagi petani muda lainnya di Indonesia.

Awal Perjalanan Dandi dalam Dunia Pertanian

Perkenalan saya dengan Dandi terjadi pada tahun 2022 dalam sebuah sarasehan petani milenial se-Indonesia yang diadakan di Makassar. Sebagai bagian dari Badan Litbang Pertanian (sekarang BRMP Kementan), saya diberikan tugas untuk mendampingi perwakilan petani binaan. Dandi adalah salah satu petani yang mempesona dengan semangatnya yang tinggi dan visi yang jelas tentang masa depan pertanian.

Dandi tinggal di Lingkungan Padang Malolo, Kelurahan Sinyonyoi Selatan, Kabupaten Mamuju. Di sana, ia bergabung dengan Kelompok Tani Sipempadangan. Sejak lima tahun lalu, Dandi memilih mentimun sebagai komoditas unggulan untuk dikembangkan. Meskipun sempat mengalami kegagalan dengan tanaman pepaya akibat cuaca ekstrem dan banjir, Dandi kembali pada mentimun, tanaman yang ia anggap sebagai sahabat setianya.

“Mentimun itu cepat perputarannya, Pak,” ujarnya dengan penuh semangat saat kami berbincang. “Empat puluh hari sudah bisa panen, dua bulan sudah habis masa tanamnya.”

Keuntungan dan Tantangan dalam Budidaya Mentimun

Bagi Dandi, mentimun bukan hanya sekadar tanaman, tetapi juga menjadi sumber harapan dan ketahanan hidup. Dari 2.000 pohon mentimun yang ia tanam, Dandi mampu meraup pendapatan bersih sekitar 15 hingga 17 juta rupiah, tergantung pada harga pasar yang sedang berlaku.

Namun, seperti petani hortikultura lainnya, Dandi harus menghadapi tantangan besar. Salah satunya adalah fluktuasi harga pasar yang kadang membuat hasil kerjanya tidak sebanding dengan usaha yang ia keluarkan. Terkadang, harga mentimun bisa anjlok, dan hasil pertanian yang telah dipersiapkan selama berminggu-minggu tidak menghasilkan keuntungan yang signifikan.

“Kadang harga mentimun anjlok, Pak. Tapi, saya tidak pernah mengeluh. Saya tetap bertani dengan penuh semangat,” tambahnya dengan keteguhan yang patut dicontoh.

Harapan Dandi untuk Pertanian Indonesia

Meskipun menghadapi tantangan ekonomi dan cuaca yang tidak menentu, Dandi tetap berkomitmen untuk terus bertani. Baginya, mentimun adalah tanaman yang dapat memberikan harapan dan keuntungan dalam waktu singkat. Namun, Dandi juga menyadari bahwa untuk memajukan pertanian Indonesia, banyak hal yang perlu diperbaiki, terutama terkait dengan dukungan dari pemerintah dan masyarakat.

“Kami hanya ingin diberi motivasi, Pak. Dikasih support, itu saja. Supaya tetap semangat bertani,” ungkap Dandi dengan penuh harapan.

Kata-kata Dandi mengingatkan kita bahwa petani bukan hanya membutuhkan alat dan subsidi, tetapi juga semangat, penghargaan, dan dukungan yang nyata dari berbagai pihak. Dukungan tersebut sangat penting untuk memastikan bahwa petani seperti Dandi tidak berjuang sendirian.

Mentimun: Komoditas yang Menjanjikan

Cerita Dandi juga mengajarkan kita bahwa mentimun bukan sekadar komoditas musiman yang sering dianggap sepele. Dengan pengelolaan yang tepat, mentimun dapat menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan bagi petani, bahkan dalam skala yang lebih besar.

Dalam hal ini, Dandi berhasil membuktikan bahwa meskipun tanaman ini terbilang sederhana, ia dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian keluarga dan masyarakat sekitar. Selain itu, tanaman mentimun juga memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan lokal dengan menyediakan sumber sayuran yang mudah didapatkan dan bergizi.

Dandi: Sosok Inspiratif untuk Petani Muda

Dandi adalah contoh nyata bahwa kesuksesan dalam bertani tidak datang dengan mudah, namun dengan kerja keras dan ketekunan, segalanya bisa tercapai. Semangat Dandi untuk terus bertani meskipun mengalami kegagalan dan tantangan, menjadi inspirasi bagi petani muda lainnya di Indonesia. Ia tidak hanya bertani untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk memastikan bahwa generasi mendatang akan memiliki ketahanan pangan yang lebih baik.

“Petani itu butuh dukungan dan semangat, bukan hanya alat dan subsidi. Tanpa itu, kami akan merasa sendiri,” ujar Dandi, menegaskan pentingnya dukungan sosial untuk para petani.

Mendukung Petani Muda untuk Masa Depan Pangan

Dandi mengingatkan kita bahwa di balik setiap hasil tani, ada perjuangan panjang yang tak terlihat. Dengan memberikan dukungan yang tepat, kita semua dapat membantu petani seperti Dandi untuk terus bertahan dan berkembang. Setiap pembelian hasil pertanian mereka, setiap dorongan semangat, dan setiap upaya untuk memperbaiki kondisi pertanian akan sangat berarti.

Mari bersama-sama kita dukung petani muda Indonesia, seperti Dandi, untuk menciptakan masa depan pertanian yang lebih baik. Dari ladang mentimun di Mamuju, tumbuh harapan yang segar, penuh kehidupan, dan penuh potensi untuk masa depan yang lebih cerah.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index